OIC Serukan Parlemen Islam Ambil Posisi Penting
Organization of Islamic Cooperation (OIC) menyerukan kepada negara-negara Islam untuk mengambil posisi, sehingga menjadi entitas yang memiliki posisi penting.
Seruan ini disampaikan Asisten Sekjen Bidang Politik OIC Abdullah Abdul Rahman Alim saat pembukaan Konferensi ke-7 PUIC, Senin (30/1) di Palembang.
Abdullah mengatakan, umat Islam dunia sangat mengharapkan Parlemen negara-negara Islam berperan aktif dalam menghadapi berbagai tantangan.
OKI meyakini, PUIC sangat penting dalam mencapai pembangunan di bidang politik, sosial dan budaya. Organisasi ini telah melakukan berbagai upaya agar nilai-nilai luhur Islam dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik.
Abdullah juga meyakini, PUIC sebagai organisasi pionir yang dapat membina hubungan diantara negara-negara Islam.
Hubungan solidaritas diantara negara-negara Islam ini perlu ditingkatkan untuk mendukung gejolak yang terjadi di Palestina yang mencapai tingkat mengkhawatirkan akhir-akhir ini.
Permasalahan Palestina ini terkait erat dengan Israel yang tidak menepati janjinya dan mengabaikan hukum-hukum internasional.
Abdullah juga meyakini, telah banyak upaya-upaya yang dilakukan Parlemen negara-negara PUIC dalam memerangi Islamphobia melalui kerjasama politik, ekonomi, sosial dan budaya.
OKI, kata Abdullah, juga masih membutuhkan dukungan riil Anggota Parlemen Negara-negara PUIC untuk berperan dibidang legislasi.
Untuk itu, perlu mengambil peran yang efektif dalam rangka melaksanakan berbagai resolusi yang telah dihasilkan.
Abdullah juga menyampaikan perlunya organisasi ini melakukan ratifikasi di bidang ekonomi. Ini menjadi tugas dari negara-negara OKI dan Islam agar dapat memberikan manfaat bagi perbaikan perekonomian ke depan.
Dia berpandangan, negara-negara Islam harus berkembang lebih baik dan sejajar dengan dunia barat lainnya. (tt)